Senin, 26 Oktober 2015

7 Buah Langka Dari kedalaman Pulau Kalimantan


Mengunjungi Kalimantan di kala musim buah adalah sebuah anugerah yang tiada tara. Apalagi jika anda bersedia untuk masuk hutan. Kita akan dimanjakan oleh alam dengan berbagai macam buah yang tak bisa kita dapatkan di pasar, apalagi di supermarket. Bulan November sampai Maret adalah bulan yang cocok untuk berburu buah hutan Kalimantan Timur. Ada banyak lagi jenis buah yang aneh dan sungguh sensasional, baik dari segi bentuk dan rasa. Buah-buah tersebut bahkan hanya dikenal oleh beberapa kampung saja. Jangan coba mencarinya di kota kecamatan. Di kampung berbeda saja kita akan mendapatkan jenis buah yang berbeda. Berikut 7 Buah Langka Dari Pulau Kalimantan, yaitu :

 1. Buah Wanyi


Buah wanyi ini dagingnya bewarna putih rasanya manis keasam-asaman dan berbau sangat tajam. buahnya
lonjong seperti mangga, ukurannya lebih besar dari buah mangga. Ada yang bahanya darai wanyi ini, yaitu Getah pohonnya, jika kita terkena getahnya efeknya gatal-gatal. Buah wanyi hidup di hutan kalimantan, dan paling banyak terdapat di Kaltim, sayang buah ini susah sekali di temui apa lagi daerah di kota-kota, kalau pun ada palingan cuma 1 pohon saja yang masih hidup


2. Buah Ihau

Buah yang satu ini dikenal dengan beberapa nama sebutan. Ada yang menyebutnya Ihau, masyarakat Tanjungselor Kabupaen Bulungan menyebutnya Mata Kucing karena isi buah dan bijinya mirip dengan mata kucing yang bersinar, sedangkan masyarakat Dayak Kenyah di Tering Kabupaten Kutai Barat menyebutnya Duku. Buah Ihau merupakan buah asli Kalimantan Timur (dan mungkin juga ada di hutan-hutan wilayah Kalimantan lainnya termasuk di hutan Malaysa dan Brunai Darussalam). Bentuknya bundar sebesar kelereng dengan daging buah mirip klengkeng dengan rasa manis yang juga menyerupai rasa buah klengkeng. Tak heran sebagian masyarakat kota menyebutnya sebagai buah Klengkeng asli Kalimantan. Layaknya pohon-pohon yang tumbuh dihutan Kalimantan, pohon ihau memiliki batang yang besar dan kokoh serta menjulang tinggi. Memiliki dua jenis warna, yaitu berwarna kuning kecoklatan dan ada juga yang berwarna hijau, menjadikan ihau atau si mata kucing ini sebagai santapan lezat para monyet, burung enggang dan satwa lainnya. Pada musim buah kali ini (Desember-Pebruari) buah Ihau masih dapat ditemukan dipasar-pasar tradisional di pedalaman Mahakam. Namun kali ini buah Ihau juga dapat ditemukan di penjual buah pinggir jalan di Samarinda. Ketika ditanya asal buah, penjual menjawab asalnya bukan lagi dari pedalaman Mahakam yang memikili hutan-hutan yang lebat, namun buah ihau telah dikebunkan oleh petani di pinggiran kota Samarinda, tepatnya di Desa Lempake Kecamatan Samarinda Utara. Jika dahulu orang menjual buah ihau dengan takaran bekas kaleng susu ukuran kecil, kini buah ihau dijual dengan takaran kilogram layaknya buah-buah lainnya. Harga satu kilo gram yang ditawarkan pedagang buah berkisar antara Rp.15.000 hingga Rp. 20.000. Harga ini cukup pantas jika bersaing dengan buah klengkeng impor apalagi mengingat sudah langkanya buah ini.


3. Buah Rambai

 Musim buah Rambai ini setahun sekali ini. Buah rambai berasa manis-manis masam, dengan buah yang berisi 2-4 juring. Buah ini hampir mirip dengan langsat / Duku, yang membedakanyaRambai menyebar dari Indomalesia ke arah Pasifik Barat. Biasanya kemunculan buah rambai ini merupakan tanda bahwa musim buah akan segera berakhir. Alhamdulillah, beberapa jenis buah telah kucicipi pada musim buah kali ini. Sebenarnya masih banyak buah-buahan khas pedalaman yang belum sempat kurasakan karena memang tidak terlalu banyak dihasilkan dan hanya dijual pada daerah-daerah tertentu saja, seperti buah durian merah, lahong dan buah tarap.


 4. Buah Kapul

Buah Kapul sungguh sangat mirip dengan buah mangis. Hanya kulitnya persis seperti kulit kayu. Beda lainnya adalah pada ujung buah tidak terdapat bentuk bintang, sedangkan di pangkal tangkainya tidak terdapat mahkota. Buahnya ada dua jenis Kapul berdaging putih dan kapul berdaging kuning. Jika manggis setiap buahnya terdiri atas lima biji, kapul hanya terdiri dari empat buah saja. Warna daging buah putih. Ada juga kapul yang daging buahnya kuning. Rasanya? Persis rasa manggis.


5. Buah Keledang

Buah Keledang termasuk buah langka bumi Kalimantan. Bentuknya persis nangka. Demikianpun daging-bu. Hanya ukurannya mini. keledang merupakan buah yang mulai terlupakan seiring dengan habisnya hutan-hutan alami. Pohonnya dapat menjulang tinggi mencapai 30 meter dan berdaun lebar dan sedikit berbulu. Pohon keledang dapat berbuah sejak 5 tahun setelah tanam. Tumbuh diberbagai jenis tanah dan umumnya dihutan tropis dan penuh dengan humus. Buah Keledang (Artocarpus lancifolius Roxb) termasuk Famili Moraceae (suku nangka-nangkaan). Kerabat dekatnya buah Mentawa, Kluwih, Pintau, Cempedak, Sukun, Selanking, Benda, dan Nangka. Buah Keledang rasanya manis dan daging buahnya terpisah dari bijinya seperti nangka. Sensasi rasanya merupakan campuran antara nangka dan manggis. Warna kulit buahnya jingga kemerahan dan bentuk buahnya seperti cempedak. Buah keledang termasuk salah satu buah buahan eksotis hutan Kalimantan (Borneo) yg tumbuh merata di seluruh daratan pulau ini. Bersyukur, ketika musim buah pada Desember ini di Kota Samarinda, masih banyak penjaja buah dipinggir jalan yang menjualnya. Buah sebesar genggaman tangan orang dewasa dijual dengan harga Rp. 2500 per buahnya. Sungguh harga yang murah untuk buah yang sudah jarang ditemukan ini. Pelestarian Pohon Keledang belum mendapat perhatian, begitupun dengan buah buah eksotis hutan Kalimantan lainnya. Padahal potensi tumbuhnya sangat mudah dengan perbanyakan melalui biji yang disemai. Jika buah nangka harus dibuka dengan pisau, buah keledang cukup diputar saja. Setelah diputar, buah akan terbuka. Selanjutnya, biji-biji ranum berwarna orange yang terpisah dari kulit buah segera tampak dan menantang kita untuk menikmatinya. Rasanya sangat nikmat. Jika nangka dan cempedak berbau, keledang sama sekali tidak. Sehingga mereka yang tidak suka buah yang beraroma pasti akan menyukai keledang.


6. Buah Tarap

Buah tarap mirip sekali dengan buah sukun. Kulitnya bagaikan karet yang ditata rapi. Jika kita raba, kulitnya akan menempel ke telapak tangan, seperti kaki cicak. Buah tarap adalah sumber energi. Sebab rasanya sangat manis. Segera setelah kita memakannya, maka energi kita akan segera pulih. Cara membukanya adalah dengan membelah buah tarap secara membujur. Kemudian kulit buah akan dengan mudah kita kelupas. Yang tertinggal adalah butiran-butiran ranum berwarna putih yang siap dinikmati. Sayang, buah tarap menyebarkan bau seperti cempedak. Sehingga bagi mereka yang tak menyukai buah beraroma, mungkin tak akan menyukai buah tarap.

7. Buah Bemotong

Buah bemotong menggerombol di pangkal batang, tepat diatas tanah. Warnanya merah segar. Namun segera akan berubah kecoklatan begitu kita kutip dari pohonnya. Buah yang ukurannya seujung balpoin ini tersusun dalam tandan. Warna daging buahnya ungu atau putih. Rasanya manis. Ada biji kecil ditengahnya. Saat menikmati, kita bisa telan saja biji kecil ini, seperti saat kita makan manggis

Sabtu, 28 Februari 2015

Sinka Island Park, Singkawang – Kalimantan Barat

simping island - Kalimantan Barat : Sinka Island Park, Singkawang – Kalimantan Barat
Sinka Island Park, sebuah kawasan wisata andalan yang berada di daerah Singkawang Kalimantan Barat, sekitar tiga jam perjalanan dari Pontianak.
Selain pantai Pasir Panjang, sebuah lokasi wisata alam yang lebih dahulu dikenal masyarakat, kawasan Sinka Island Park dibangun dengan menggabungkan konsep wisata pantai dan kebun binatang..
ada beberapa obyek wisata yang berada di Sinka Island Park, yaitu Sinka Zoo, Rindu Alam, pantai Simping dan pantai Bajau.
Berikut 3 obyek wisata di sekitarnya, Sinka Zoo, pantai Simping dan pantai Bajau
1. Sinka Zoo.
Sinka Island Park adalah salah satu obyek wisata yang berada di Jalan Malindo Teluk Karang, Kelurahan Sedau, kota Singkawang, Kalimantan Barat. yang jaraknya hanya sekitar 8 km dari kota Singkawang. Obyek wisata ini terletak di teluk Mak Jantuh atau teluk ka. Ang. Lokasi ini dapat ditempuh dengan perjalanan sekitar 3 jam dari ota pontianak dan sekitar 30 menit dari kota Singkawang. Sinka Island Park adalah perpaduan antara wisata alam dan wisata modern.
Sinka Island Park merupakan sebuah kawasan wisata yang sengaja dibangun sebagai sarana hiburan bagi masyarakat kalimantan Barat. khususnya untuk warga singkawang. Sinka Island Park didirikan oleh PT. Sinka Island Park yang pada waktu itu dipimpin oleh Bapak Antoni Suwandi, S.H. yang selesai dibangun pada bulan April 2007. Sinka Island Park juga telah mendapatkan Izin LK ( Lembaga Konservasi ) pada tanggal 17 Desember 2007 (SK.441/Menhut-II/2007).
Tempat wisata ini memiliki keindahan pantai yang masih alami. Pengunjung dapat menikmti pemandangan pantai dengan menaiki delman atau kuda yang dapat disewa di obyek wisata ini. Di kawasan wisata ini juga terdapat beberapa fasilitas pendukung lain, Seperti olam renang, dan beberapa kios minuman dan makanan yang menyediakan berbagai macam sajian kuliner yang lezat.
Sinka Zoo merupakan salah satu area yang paling populer di Sinka Island Park. Sinka Zoo adalah sebuah kebun binatang dengan topografi yang berbukit–bukit. Area Sinka Zoo berada di bagian selatan Sinka Island Park, yaitu sekitar 500 meter setelah memasuki ke dalam kawasan Sinka Island Park. Konsep pada Sinka Zoo hampir sama dengan di Taman safari. Di Sinka Zoo, pengunjung dapat berkeliling di kebun binatang ini dengan menaiki mobil. Selain itu, pengunjung juga diperbolehkan untuk turun dari mobil jika ingin berfoto-foto dengan hewan-hewan. Untuk masuk ke dalam Sinka Zoo ini, pengunjung akan dikenai tiket masuk dengan harga Rp.10.000 per orang.

Koleksi satwa

Koleksi satwa di Sinka Zoo ini tergolong cukup lengkap. Pengunjung dapat melihat hewan–hewan secara lebih dekat. Pengunjung dapat memberi makan ke beberapa hewan, misalnya kerbau albino dan rusa. Selain itu, pengunjung di sini juga dapat berfoto dan memegang langsung  ular sanca yang habitat aslinya raagaimana telah diprogramkan. Total keseluruhan koleksi satwa yang terdapat di Sinka Zoo ini brazil.
jumlah sekitar 275 ekor yang terdiri dari Aves sebanyak 137 ekor, mamalia sebanyak 117 ekor, dan reptil sebanyak 30 ekor (data bulan Desember 2008).
Satwa lain yang hidup di sini adalah harimau, gajah, singa, jerapah, siamang, beruang madu, burung kakaktua, ular, kera, orang utan, burung kasuari, buaya muara, buaya senyulong, julang emas, kangkareng hitam, bermacam – macam kelang ( Seperti Burung Elang Laut ) dan Cangak, dan masih banyak lagi.  Satwa-satwa yang ada di Sinka Island park ini ada yang berasal dari sumbangan dan juga hasil tukar menukar dengan lembaga konservasi anggota PKBSI.
2. Pantai Simping
Selain bisa berkunjung ke Sinka Zoo, tempat wisata lain yang dapat dikunjungi adalah pulau simping. pulau simping merupakan sebuah pulau yang kecil dan mungil. Dari Sinka Island Park, pulau ini dihubungkan oleh sebuah jembatan. Untuk menuju lokasi pantai Simping. Harga tiket Rp 15.000, sama seperti di Sinka Zoo.
sinka island - Kalimantan Barat : Sinka Island Park, Singkawang – Kalimantan Barat
Sinka Zoo Dari kejauhan - Kalimantan Barat : Sinka Island Park, Singkawang – Kalimantan Barat
Kondisi pantai Simping lebih ramai dibandingkan Sinka Zoo. Areal parkir penuh dengan sepeda motor, mobil pribadi dan bis. para pengunjung lebih tertarik melihat pantai daripada kebun binatang. Di lokasi ini juga terdapat banyak warung makanan dan minuman, penjaja souvenir dari kulit kerang, kolam renang serta meja kursi yang disediakan di sepanjang tepi pantai. Namun sayang, kondisi pantainya berlumpur, sehingga para pengunjung banyak yang memilih berenang di kolam renang, duduk-duduk di tepi pantai atau menyeberang jembatan untuk melihat pulau terkecil di dunia.
3. Pantai Bajau
tiket masuk Harganya Rp 20.000 per orang. Sama seperti di Sinka Zoo dan pantai Simping, Di lokasi ini tampak beberapa tempat baru didirikan, seperti mushola dan tempat mandi.
Berbeda dengan pantai Simping yang berlumpur dan pantai Pasir Panjang, di sepanjang pantai Bajau banyak dijumpai batu-batu besar, Meskipun demikian, pihak pengelola menyediakan atraksi wisata pantai berupa perahu pisang (banana boat), perahu yang mampu membawa 6 orang penumpang dan ditarik menggunakan speed boat ke arah laut. Tarifnya untuk 6 orang adalah Rp 200.000 selama 15 menit.
Cukup banyak pengunjung yang tertarik naik perahu pisang. Karena hanya disediakan 2 buah perahu pisang, pengunjung harus antri menunggu giliran untuk naik.
Sebenarnya, Sinka Island merupakan sebuah kawasan wisata yang sengaja dibangun sebagai sarana hiburan bagi masyarakat Kalimantan Barat, khususnya untuk warga Singkawang. Di tempat wisata ini, Anda bisa menikmati keindahan pantai yang masih alami. Pengunjung bisa menikmati pemandangan pantai dengan naik delman atau kuda yang dapat disewa di objek wisata ini.
Selain itu, di kawasan wisata ini juga terdapat beberapa fasilitas pendukung lain yang tidak kalah menarik seperti kantin, kolam renang, dan beberapa kios minuman dan makanan yang menyediakan berbagai macam sajian kuliner yang lezat

Senin, 05 Januari 2015

Pantai Gosong, Singkawang – Kalimantan Barat

panorama pantai gosong - Kalimantan Barat : Pantai Gosong, Singkawang – Kalimantan Barat
Bau laut yang harum dan hamparan pasir putih dengan sejuknya angin pantai pasti menjadi impian setiap orang. Sebuah tempat yang akan dituju ketika tekanan terlalu berat dan hidup seakan bertumpu pada satu titik monoton adalah pantai.  pantai yang menawarkan nuansa tenang dan damai.
Pantai yang memberikan tempat luas untuk bernaung di bawah hangat matahari dan sejukanya belaian angin sepoi. Pantai yang mengingatkan manusia untuk melihat dunia dari sudut pandang berbeda.
Pantai yang berisikan karang yang teguh meski terus dikikis air asin, biota laut yang tak pernah bosan meskipun setiap hari melakukan rutinitas yang sama, ayunan rumbai kelapa yang tak pernah berhenti mengikuti alunan angin, juga jumlah pasir yang tak terhitung banyaknya tak pernah lelah menumpu berat kaki-kaki yang menapakinya.
Semua kebijaksanaan kehidupan seakan terkandung di dalam pantai dan menjadikan tempat ini sebagai tempat untuk melakukan meditasi dan rekreasi.
Lokasi
Gosong Telaga nama sebuah kota kecil yang ada di Kabupaten Aceh Singkil. Letaknya persis di lintas jalan raya yang menuju Ibukota Kabupaten Aceh Singkil. Dari jalan raya tersebut masuk ke arah pantai hanya sekitar dua kilo meter dengan kondisi jalan yang cukup baik.
Dari Pontianak sudah cukup mudah, kita hanya tinggal melewati jalan antar kota sambil menyisir pantai di bagian barat pulau Kalimantan. Sebab pantai ini cocok untuk anda yang suka petualangan dan suka mencari fakta tersembunyi.
Wisata .
Pantai Gosong memang memiliki hakikatnya pantai, yaitu hamparan pasir putih dan airnya asin. Air asin tapi berwarna pekat keabu-abuan, Hanya disini bisa anda temukan. Letak pantai yang sangat dekat dengan muara sungai ini memunculkan percampuran antara air asin dengan lumpur yang keruh.
Pantai ini masih sangat alami dan jarang dikunjungi. Mungkin karena orang-orang lebih suka pantai dengan air yang jernih, mungkin juga karena pantai Gosong ini tidak memungkinkan pengunjung untuk berenang.
Nama Pantai Gosong ini sendiri berawal dari kejadian kebakaran di kawasan ini sehingga menyisakan hutan kayu dengan arang-arang. Sesuai dengan warna arang yang hitam, nama pantai Gosong ini juga cukup tepat jika disandingkan dengan warna airnya yang keruh. Pantai ini cenderung tenang, sehingga cocok untuk anda yang ingin melakukan refleksi sendirian.
Sepanjang anda menyusuri pasir di pinggir pantai, anda akan jarang melihat sampah-sampah plastik bertebaran. Memang rasanya seperti tempat pribadi saja karena masih jarang dikunjungi pelancong. Anda bahkan dapat menyusuri pantai ini sampai ke pulau Semesa jika airnya surut. Pantai ini masih benar-benar alami.
Belum ada manajemen yang mengatasi tempat wisata ini, namun itulah yang membuatnya terkesan begitu alami. Jauh dari orientasi modal, untung dan rugi. Pantai ini sangat tepat untuk melakukan kegiatan perkemahan, karena tempatnya yang tenang dan sisi independen karena fasilitas yang ada seadanya.
Tentu saja camping tanpa ada listrik menjadi tantangan tersendiri bagi anda. Terletak di sebelah selatan kota Singkawang, perjalanan sekitar satu jam yang anda tempuh mungkin terasa lumayan jauh meskipun banyak objek wisata lain yang memakan waktu lebih lama dari perjalanan menuju Pantai Gosong ini.
Sebelah barat pantai ini dibatasi oleh bukit bebatuan setinggi kurang lebih 30 meter di sebelah barat. Jika anda berjalan-jalan melintasi batas bebatuan ini, anda akan melangkahkan kaki anda di pulau kera. Di depan pantai Gosong ini juga ada dua pulau kecil bernama pulau Semerang, atau disebut juga Semesak oleh sebagian orang, dan pulau Tempurung.
Di salah satu pulau inilah anda akan bertualang. Melalui medan yang licin dari bebatuan, naik turun dan sedikit curam, anda akan sampai di pulau yang luasnya tidak sampai satu hektar ini. Perjalanan melewati medan licin ini mungkin akan berlangsung sekita 30 menit, disana anda akan mendapati empat ekor monyet berkeliaran.
Anehnya, bagaimana mungkin monyet bertahan hidup disana, Bahkan pohon buah pun tidak ditemukan. Dan yang aneh lagi, anda akan menemui satu ekor monyet dengan warna sedikit keabu-abuan yang menurut warga setempat dianggap keramat. Pantai ini akan terlihat sangat eksotis jika dilihat dari ketinggian Tebing Bunga, dalam sekejap anda pasti merasa ingin terjun langsung menuju pantai alami ini.
Jika anda merasa lapar, datanglah menuju pemukiman warga di sekitar pantai. Mereka menjual ikan-ikan segar dengan harga terjangkau dengan nasi dan sambalnya. Tenang saja, dijamin murah karena mereka tidak memberi patokan harga yang pasti untuk makanan yang mereka sajikan.
panorama pantai gosong - Kalimantan Barat : Pantai Gosong, Singkawang – Kalimantan Barat
pantai gosong - Kalimantan Barat : Pantai Gosong, Singkawang – Kalimantan Barat
Di wilayah ini, anda pun dapat menyaksikan pemandangan perkebunan kelapa yang tertata rapi meskipun cukup rapat, perahu-perahu nelayan yang sedang merapat di pesisir pantai, juga perkampungan nelayan yang tidak begitu padat sehingga menimbulkan nuansa yang tenang dan damai. Sungguh tempat yang tepat bagi anda yang ingin mencoba berkemah di alam lepas


Kamis, 02 Januari 2014

Pulau Temajo, Singkawang – Kalimantan barat

keseluruhan pulau temajo - Kalimantan Barat : Pulau Temajo, Singkawang – Kalimantan barat
Pulau Temajo berada tidak jauh dari Sungai Durian arah ke kota Singkawang. Untuk sampai ke pulau itu, kami menyewa perahu nelayan bermesin 20 PK yang bisa membawa 15 orang. Dari pantai di Sunga Durian ke pulau hanya ditempuh selama kurang dari satu jam.
Kalimantan Barat beruntung memiliki Pulau Temajo yang terletak di perairan wilayah Kabupaten Pontianak. Dari muara Sungai Kunyit,sekitar 86 km dari kota Pontianak, Pulau Temajo dapat ditempuh dengan perahu motor dalam waktu sekitar 45 menit.Pulau seluas 700 hektar ini sebagian besar masih berupa hutan belantara. Pulau ini betul-betul masih perawan.
Air laut di sekeliling pulau ini masih jernih, belum terkena polusi. Udaranya pun segar. Pada saat-saat tertentu, di sekitar perairan pulau ini terlihat lumba-lumba berenang. Bahkan paus pun pernah terlihat di kawasan itu. Pada tahun 1991 lalu, seekor paus terdampar mati di tepi pantai. Bekas tengkorak dan rahangnya kini dijadikan “monumen” di depan vila. Pulau ini memiliki lima teluk, salah satunya Teluk Paku.
Meski pantai di kawasan Teluk Paku tidak begitu panjang, namun pilihan membangun vila di kawasan ini dengan berbagai pertimbangan. Diantaranya karena Teluk Paku memiliki sumber mata air gunung yang tak habis-habisnya. Pada musim kemarau pun, air gunung terus mengalir.
Akses
Pulau Temajo masih digarap secara tradisional. Mereka yang hendak ke pulau ini, harus berhenti di daerah Sungai Kunyit, sekitar 86 km dari kota Pontianak. Setelah itu baru menyewa perahu motor nelayan yang diparkir di dekat bawah jembatan di tepi jalan raya Pontianak-Sambas.
Perahu motor kemudian menyusuri anak sungai,melintas di perkampungan nelayan kira-kira 700 meter, untuk menuju muara.Jika air surut di muara, perahu motor agak kesulitan melaju karena terlalu banyak lumpur.
Dengan bambu panjang, nelayan yang menyewakan perahu berusaha sekuat tenaga mengayuh. Bahkan mereka terpaksa menceburkan diri untuk mendorong perahu menuju laut.
Fasilitas dan akomodasi
Di pulau Temajo ada villa-villa yang bisa disewa untuk menginap. Fasilitas penginapan ini menjadi salah satu daya tarik wisatanya.
Pasir pantai di bibir pulau, di depan villa, warnanya coklat, dan panjangnya lebih lima ratus meter dengan lebar rata-rata tiga meter. Tapi, tak semua pantainya berpasir. Di ujung Selatan banyak batu-batu dan konon berfungsi untuk memecah ombak laut. Aneka jenis ikan bisa di lihat di antara bebatuan pantai.
Aktivitas yang bisa dilakukan seperti volley pantai, renang bersama di laut, jalan-jalan sepanjang bibir atau hiking ke bukit di belakang villa. Tak lupa berenang di kolam air tawar. Di senja hari, saatnya menikmati suasana sunset.
Wisata
Besarnya minat masyarakat mencari tempat peristirahatan bernuansa pantai dan laut, memang dirasakan pemilik vila di Pulau Temajo. Bukan hanya warga Indonesia yang menyewa vila, tapi banyak wisatawan mancanegara yang sengaja mencari kesegaran laut. Pemandangan alam yang indah di Pulau Temajo, memang membuat wisatawan terkagum-kagum.
Pulau Temajo yang menyimpan keindahan laut yang mampu memikat wisatawan asing maupun lokal. Tidak hanya membawa keberuntungan bagi pengelola tempat wisata pulau, nelayan di Sungai Kunyit pun terkadang ketiban rezeki.
Pada musim libur atau saat tamu ramai berkunjung, nelayan Sungai Kunyit mampu meraup jutaan rupiah tiap bulan tergantung hasil kesepakatan antara penumpang dan pemilik motor air mengenai tarif yang dibebankan untuk sekali antar jemput. Tarif normal yang kita kenakan sebesar Rp 350 untuk satu perahu. Selain mengantar tamu, biaya tersebut sudah termasuk untuk biaya penjemputan pulang.
Pulau ini betul-betul masih perawan. Air laut di sekeliling pulau ini masih jernih, belum terkena polusi. Udaranya pun segar. Pulau Temajo memang ibarat perawan cantik yang mampu menarik pengunjung dari  wisatawan lokal dan luar.
keseluruhan pulau temajo - Kalimantan Barat : Pulau Temajo, Singkawang – Kalimantan barat
pulau temajo - Kalimantan Barat : Pulau Temajo, Singkawang – Kalimantan barat
Pesona Pulau Temajo yang eksotis merupakan aset wisata yang tersedia di Kalbar. Keberadaan pulau dengan tujuh bukit berbaris di tengah-tengah laut itu memiliki keindahan yang luar biasa, air lautnya hijau saat fajar menyinsing dan membiru di kala senja.
Menikmati pemandangan alam belum lengkap tanpa adanya acara kuliner, di pulau ini, pelancong bisa menikamti jenis sea food yang diinginkan. Setelah memancing, bisa langsung memasak ikan atau sotong yang baru saja ditangkap nelayan, karena nelayan yang pulang dari melaut akan singgah ke tepi pulau untuk melihatkan hasil tangkapannya.
Kita bisa mancing sendiri, tangkap ikan dan sotong sendiri, bisa juga beli dengan nelayan yang baru pulang dari laut. Ikannya masih segar-segar.

Senin, 08 Maret 2010

Pulau Kaja, Palangkaraya – Kalimantan Tengah

Satwa Di pulau kaja - Kalimantan Tengah : Pulau Kaja, Palangkaraya – Kalimantan Tengah
Setelah menjalani perawatan untuk beberapa lama di Nyaru Menteng, saatnya bagi para orangutan untuk diperkenalkan pada fase selanjutnya. Fase ini merupakan fase pra-rilis, dimana para orangutan akan dipisahkan dari pengasuhnya dan diisolasi di Pulau Kaja. Pulau Kaja yang berukuran kecil dan dikelilingi oleh sungai ini menjadi tempat perlindungan sementara bagi para orangutan sebelum akhirnya benar-benar dilepas di alam bebas.
Nyaru Menteng adalah fasilitas milik Yayasan Borneo Orangutan Survival yang diperuntukkan bagi proyek reintroduksi orangutan. Dimana orangutan hasil sitaan yang telah lama berinteraksi dengan manusia dan telah kehilangin insting alami mereka, dilatih kembali agar suatu saat bisa dilepaskan di alam bebas.
Berbagai kegiatan untuk mengasah insting bertahan hidup yang sebelumnya diperoleh orangutan di Nyaru Mentang, benar-benar diuji di Pulau Kaja. Karena tidak seperti di Nyaru Menteng dimana mereka mempunyai pengasuh yang mengawasi perkembangan mereka, di Pulau Kaja mereka harus bisa mencari makanan sendiri. Pepohonon yang memenuhi hutan di Pulau Kaja dapat menyediakan makanan bagi orangutan. Hanya saja orangutan ini harus belajar untuk mencarinya sendiri agar tidak kelaparan.
Pulau Kaja terletak di kelurahan Sei Gohong Kecamatan Bukit Batu, yang kira-kira 40 Km dari ibukota Propinsi Kalimantan Tengah, Palangka Raya. Dibatasi oleh 2 sungai yaitu Sungai Rungan di bagian Timur dan Terusan Kaja di bagian Barat.
Pulau ini terlihat seperti terbagi atas 3 bagian besar. Pada bagian atas terdapat danau ditengahnya dan dikelilingi oleh dataran tinggi. Pada bagian tengah direncanakan akan digunakan sebagai tempat orang utan yang teridentifikasi Hepatitis B dan kemungkinan beruang.
Luas wilayah tersebut kira-kira 29,5 Ha. Pada bagian bawah lebih sering terendam air terutama pada musim hujan. Luas Pulau Kaja untuk rehabilitasi orang utan adalah 150 Ha ditambah dengan kawasan sekitarnya menjadi 250 Ha untuk dilindungi (menjadi Suaka Marga Satwa.
Lokasi Dan Transportasi
Pulau Kaja ini 8,7 Km sebelah barat laut dari pusat karantina orang utan Nyaru Menteng dan dapat dengan mudah dijangkau karena adanya jalan darat, dan kurang lebih berada sekitar 400 meter dari kampung Kelurahan Sei Gohong, dapat dijangkau dengan klotok atau perahu kecil.
Untuk mencapai Pulau Kaja yang masih masuk dalam wilayah administrasi Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah ini, maka bisa berangkat dari dermaga yang ada di desa Sei Gohong. Ini adalah desa yang berada diseberang Pulau Kaja yang dipisahkan oleh sungai. Di dermaga ini terdapat ketinting, yaitu perahu motor ramping milik masyarakat setempat. Ketinting ini bisa disewa sebagai transportasi untuk menuju ke Pulau Kaja.
Ketinting yang ada di desa Sei Gohong sebagian besar berkapasitas 3 orang, termasuk pengemudi. Meskipun bisa dipaksakan untuk mengangkut lebih banyak penumpang, namun sebaiknya tidak dilakukan. Karena pemilik ketinting tidak menyediakan jaket penyelamat yang bisa digunakan oleh penumpang mereka. Oleh karena itu demi alasan keamanan sebaiknya menyewa beberapa ketinting sekaligus bila datang lebih dari 2 orang.
Hanya dibutuhkan beberapa menit saja untuk menuju ke Pulau Kaja menggunakan ketinting dari desa Sei Gohong. Ketika ketinting baru mendekati Pulau Kaja, maka yang terlihat adalah rimbunnya pepohonan yang menutupi pulau. Lingkungan Pulau Kaja yang tidak dihuni oleh manusia dan juga tertutup hutan, sengaja dipilih sebagai tempat pra-rilis orangutan oleh pengelola Nyaru Menteng.
Meskipun bisa datang kapan saja, namun sebaiknya tidak turun ke Pulau Kaja. Karena Pulau Kaja adalah tempat isolasi orangutan agar kontak dengan manusia bisa dibuat seminim mungkin. Tapi bukan berarti tidak bisa mengamati aktifitas orangutan di Pulau Kaja. Cukup dari atas ketinting saja sudah bisa terlihat beberapa orangutan yang sedang bersantai diatas pohon. Sebagian besar waktu orangutan dihabiskan diatas pohon dan karena sifat orangutan jantan yang soliter, maka jarang sekali terlihat orangutan jantan sedang berkumpul.
Waktu yang paling baik untuk melihat orangutan di Pulau Kaja adalah pada saat petugas Nyaru Mentang mengantarkan makanan. Pada saat itu akan terlihat banyak sekali orangutan yang berkumpul untuk memperoleh makanan gratis tanpa perlu repot mencarinya di hutan. Bila ingin tahu kapan waktu pengantaran makanan orangutan, maka sebaiknya sebelum datang ke Pulau Kaja terlebih dahulu menghubungi pihak Nyaru Menteng. Karena memang pengantaran makanan ini tidak sering dilakukan.
Satwa Pulau Kaja
Meskipun diisolasi di Pulau Kaja, namun para orangutan ini belum sama sekali dilepaskan dari pengawasan petugas dari Nyaru Menteng. Beberapa kali sekali ada petugas yang datang ke Pulau Kaja untuk melihat perkembangan orangutan yang baru dilepaskan. Petugas ini juga membawa makanan untuk para orangutan. Namun jumlahnya sangat sedikit sekali dan semakin lama akan semakin dikurangi, hingga tidak ada lagi makanan yang diantarkan untuk orangutan.
Hal tersebut dilakukan agar orangutan yang baru dilepas di Pulau Kaja tidak kelaparan karena baru menyesuaikan diri dengan lingkungan baru mereka. Dimana orangutan ini masih memerlukan waktu sebelum benar-benar bisa mencari makan sendiri. Seiring dengan berjalannya waktu, orangutan akan semakin mengenal lingkungan, sehingga petugas bisa terus mengurangi jumlah makanan yang harus dibawa ke Pulau Kaja. Padahal sebelumnya jumlah makanan yang dibawa oleh petugas Nyaru Menteng sudah terbatas sekali, hanya cukup untuk bertahan hidup.
Tujuan dari fase pra-rilis di Pulau Kaja adalah untuk membiasakan orangutan agar mulai mencari makanan sendiri. Sehingga ketika keahlian tersebut telah dikuasai oleh orangutan, maka mereka akan menjalani fase terakhir, yaitu dilepas di alam bebas dimana tidak ada lagi petugas yang akan mengawasi perkembangan mereka. Diharapkan semua latihan yang telah mereka peroleh semenjak kecil dapat digunakan untuk kelangsungan hidup para orangutan dialam liar. Dimana insting alami seperti mencari makan dari hasil hutan sudah diperoleh sebelumnya dari berbagai fase yang dilewati oleh orangutan.
Tentu saja ada insting alami lain yang tidak kalah pentingnya bagi kelangsungan hidup orangutan, yaitu kawin. Di alam liar, orangutan jantan bersifat penyendiri dimana mereka baru keluar dari wilayah mereka untuk mencari pasangan. Biasanya dalam satu wilayah terdapat orangutan jantan dominan yang disebut dengan pejantan alfa. Pejantan inilah yang akan mengawini beberapa orangutan betina dalam wilayah mereka.
Satwa Di pulau kaja - Kalimantan Tengah : Pulau Kaja, Palangkaraya – Kalimantan Tengah
Perairan Pulaui Kaja - Kalimantan Tengah : Pulau Kaja, Palangkaraya – Kalimantan Tengah
Pejantan alfa mempunyai ciri berupa pipi yang bergelambir. Selain itu pejantan alfa juga dapat mengeluarkan suara lengkingan keras yang dapat terdengar beberapa km jauhnya. Suara lengkingan ini digunakan untuk menarik perhatian orangutan betina. Kedua ciri ini tidaklah dimiliki oleh pejantan mudah. Dimana fisik mereka hampir sama dengan orangutan betina tanpa pipi yang bergelambir dan kemampuan mengeluarkan suara yang melengking.
Insting alami berupa kemampuan untuk kawin ini sangat penting. Karena lingkungan dimana mereka diasuh sebelumnya sangat berbeda sekali dengan alam liar. Dimana di alam liar akan ada persinggungan antara wilayah pejatan alfa yang satu dengan pejantan alfa yang lain.
Bila mereka salah memasuki wilayah, maka sudah pasti akan menghadapi pejantan alfa yang menguasai wilayah tersebut. Sayangnya tidak seperti keahlian mencari makan, belum ada cara untuk membuat simulasi lingkungan yang bisa mengasah insting orangutan agar bisa memperoleh pasangan. Masih dibutuhkan perjalan yang panjang bagi orangutan agar mereka benar-benar siap dilepaskan ke alam liar.

Kamis, 28 Januari 2010

Pantai Batakan – Wisata Pantai di Kalimantan Selatan

pantai batakan sunset - Kalimantan Selatan : Pantai Batakan – Wisata Pantai di Kalimantan Selatan
Pantai dengan hamparan pasir dan deburan ombak yang aman serta cahaya bewarna biru muda dari air memang pantai yang indah. Akan tetapi lebih indah lagi bila kita bisa menikmati keindahan alam sebelum sampai ke pantai tujuan. Hijaunya perbukitan dan persawahan yang menguning, udara di sekitar perbukitan menuju pantai ini juga dapat di bilang masih begitu alami.
Pantai Batakan. Pantai ini terletak di Desa Batakan, Kecamatan Panyipatan, Kabupaten Tanah Laut (Tala), sekitar 125 kilometer arah timur dari Kota Banjarmasin (Ibukota Provinsi KalimantanSelatan). Lokasi Pantai Batakan dapat ditempuh melaluikotaBanjarmasin, walaupun ada banyak belokan di jalannya, para wisatawan tidak akan merasa jauh. Karena indahnya alam membuat lupa akan jarak tempuh untuk sampai ke tempat tujuan.

pantai batakan sunset - Kalimantan Selatan : Pantai Batakan – Wisata Pantai di Kalimantan Selatan
pantai batakan pulau datu - Kalimantan Selatan : Pantai Batakan – Wisata Pantai di Kalimantan Selatan
Tidak hanya dapat menikmati indahnya Pantai Batakan, para wisatawaan juga dapat menikmati indahnya panorama alam pegunungan. Tepat di sebelah timur Pantai Batakan terdapat perbukitan pinus yang menjadi bagian dari Pegunungan Meratus.Parawisatawan dapat mengelilingi indahnya pantai ini dengan menggunakan kuda sewaan dan andong. Cukup murah harga sewanya, hanya dengan uang Rp.10.000 atau Rp. 5.000 /orang bila beramai-ramai menggunakan andong. Selain kuda dan andong, para wisatawan juga dapat mengelilingi pantai sejauh 2 km dengan menyewa perahu motor yang terdapat di tepi pantai. Bila para wisatawan ingin mengetahui lebih jauh lagi tentang Pantai Batakan, para wisatawan dapat menggunakan jasa pemandu wisata dengan ongkos jasa yang sangat murah. Cukup dengan Rp. 5000.
Parawisatawan dapat menikmati indahnya pantai ini sambil bersantai di bawah rindangnya pohon cemara. Bermain istana pasir bersama si buah hati tercinta atau bermain volley pantai bersama orang-orang dan teman – teman dekat wisatawan, bagi par wisatawan yang suka berjemur dan ingin sedikit menghitamkan bagian kulitnya, di sini juga tersedia tempat khusus untuk berjemur sembari berjemur, para wisatawan pun dapat memesan beranekaragam macam olahan minuman yang teredia mulai dari jus , milk shake, es buah dan lain – lain.
Seperti pantai pada umumnya, di Pantai Batakan terdapat beberapa cottage bagi para wisatawan yang inigin beristirahat. Harga nya pun relativ murah, hanya Rp. 150.000 /malam. Selain itu masih ada fasilitas lainnya seperti toilet umum atau kamar mandi bilas, tempat ibadah bagi umat muslim (masjid), beberapa penginapan, area bemain dan tempat parkir yang cukup luas.
Surganya para pemancing. Adaberbagai tempat kuliner yang menyajikan menu masakan ikan. Karena dekat dengan ladanag jagung, para wisatawan juga dapat menikmati kuliner jagung bakar dengan haraga Rp. 10.000. Harga yang terjangkau murah tentunya. Dan ada banyak tempat kuliner lainnya yang menyajikan masakan khas Kalimantan Selatan.
Terdapat obyek wisata religius di Pantai Batakan, yaitu Pulau Datu. Pulau dimana tempat Datu Pamulutan dimakamkan, seorang ulama atau sunan penyebar agama islam di pulau kalimantan. Pulau Datu dapat dicapai dengan menyebrang menggunakan perahu motor. Sang Datu dikenal hobby berburu dengan menggunakan pulut atau getah.
Pulau yang sangat menyenangkan tentunya, karena panoramanya, berbagai macam fasilitas, obyek wisata, makanan, minuman, serta dapat dijangkau dengan mudah sekalipun menggunakan kendaraan umum dari pusat kota. oleh Karena itulah pantai ini tidak sepi pengunjung. Apalagi jika pada akhir pekan (sabtu dan minggu), para pengunjug yang datang di Pantai Batakan ini sangat ramai